Desa Nglele, RT.02/RW.01, Nglele, Kec. Sumobito, Kabupaten Jombang 61483
MTsN 12 Jombang berpartisipasi dalam kegiatan seratus tahunan NU di Sidoarjo
Pada hari Senin, 06 Februari 2023, kami, rombongan 16 orang guru dipimpin oleh Bapak Kepala Madrasah, KH Drs Abdul Kharis M.M.Pd, bertolak ke Jombang dari MTsN 12 Jombang yang beralamat di Ds Nglele Sumobito Jombang tepat pukul 19.30. Setelah sholat magrib teman-teman sudah mulai berdatangan ke madrasah. Begitu adzan isya dikumandangkan indah oleh Al ustadz H. Miftachul Hadi, S.Ag., kami semua naik ke lantai 2 di mana musholla madrasah berada.
Setelah pujian sholawat nabi n iqomah digemakan lirih oleh penulis, langsung maju ke depan sebagai imam Al ustadz Taufiq, S.Ag. al hafidz. Begitu merdu suaranya n diakhiri dengan doa karangan Al Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad yang dikutip dari kitab Dzikrul Ghofilin. Seluruh jamaah mengamini dengan khusyuk dengan harapan semoga kami semua termasuk golongan ahli kebaikan.
Satu persatu rombongan masuk ke mobil Elf, begitu diabsen lengkap dan tidak ada barang yang tertinggal, mobil bergerak perlahan ke GSG KH Hasbullah Said Tambakberas Jombang untuk mengikuti seremonial pemberangkatan secara resmi ke Sidoarjo dengan pengawalan Polantas dari Polres Jombang. Pukul 21:00 kami bersama rombongan puluhan bis n Elf menuju GOR Delta Sidoarjo. Alhamdulillah sampai di Sidoarjo pukul 22.30.
Di sinilah cerita dimulai. Ratusan ribu orang bergerak ke arah yang sama sehingga kemacetan tak dapat dihindari. Rombongan kami terjebak sehingga untuk mencapai perumahan Pondok Mutiara, tempat di mana seluruh rombongan dari kabupaten Jombang bermarkas, harus berputar putar sebanyak 3 (tiga) kali baru diijinkan panitia untuk masuk lokasi. Kami menyusuri perumahan sampai titik terakhir karena kalah duluan dengan rombongan lain. Tapi tak apalah. Niat dan tujuan baik pasti ada saja tantangannya.
Kami turun dari Elf dengan bawaan masing-masing. Beberapa teman ada yang langsung menuju masjid untuk antre ke kamar kecil. Memang masalah yang satu ini yaitu kebutuhan ke kamar kecil akan menjadi masalah besar di tengah massa yang sangat besar. Teman yang lain memilih untuk mendekati lokasi di mana ada layar lebar yang menyiarkan secara live acara di GOR Delta Sidoarjo yang dimulai pukul 00.00.Kami berdua, penulis dan Al ustadz Agus Masyhud, S.Pd, juga mencari lokasi yang strategis untuk dapat mengikuti rangkaian acara termasuk ijazah sanad yang muttasil.
Di perempatan RS Delta Surya Sidoarjo akhirnya kami memutuskan menggelar alas plastik yang kami beli seharga Rp 5.000,- per lembar. Di atas alas masing-masing ukuran 1.5 M x 1 M itulah kami begadang sampai pagi. Di tengah ribuan Nahdliyyin kami berdua mengikuti acara dengan penuh semangat dan mata yang segar setelah menyeruput 2 gelas kopi gratis yang tersedia di sepanjang jalan perumahan Pondok Mutiara. Acara dimulai dengan Lailatul qiroah/haflah oleh para qori internasional . Lanjut acara berikutnya manaqib Syech Abdul Qodir Al Jilani oleh Cucu Beliau sendiri Syekh Muhammad Fadhil Al Jilani dari Turki.
Kami tidak tahu pasti apa karena Syekh Muhammad Fadhil ke Indonesia, Turki dilanda gempa berkekuatan 7.5 Scala Richter yang menimbulkan banyak korban jiwa dan reruntuhan bangunan. Ada yang mengatakan ulama adalah pakunya suatu negeri. Wallahu a'lam bishshowab.
Pada kesempatan ini Syekh Muhammad Fadhil sesekali berbahasa Indonesia dan juga mengiijazahi sanad dzikir atau doa. Dzikir laa Ilaha illallah salah satunya. Berikutnya yang tampil yaitu KH Raden Azaim Ibrahimi dari Pondok Pesantren Sukorejo Situbondo. Beliau mengiijazahi dzikir basmalah, sholawat nuridzdzaati dan lain-lain. Akhirnya waktu subuh tiba.
Kami berjamaah sholat subuh di jalanan dengan imam KH Hasanuddin Sinaga SQ, M.A. Dengan suaranya yang fasih, sang imam membuat sholat subuh kami terasa nikmat di tengah lautan Nahdliyyin dengan qunut yang dibacakan lumayan panjang. Dzikir dan doa setelah sholat dilakukan secara berjamaah sebagai ciri khas amalan Nahdliyyin berakhir pukul 05.00.(Bersambung/Mr.M)